my rabbit: mimi, vita, denis and fadhel :)

my rabbit: mimi, vita, denis and fadhel :)

Kamis, 02 Desember 2010

Penyakit Pada Kelinci Yang Menyerang Kulit

Biasanya penyakit kulit kelinci tidak berakibat fatal tetapi penyakit ini membutuhkan pertolongan dari dokter hewan. Karena selain menyebabkan ketidaknyamanan pada kelinci, penyakit kulit ini juga dapat menular ke manusia. Cukup membuat kita jadi gatal-gatal…

1. Moulting (Ganti bulu)
Banyak orang yg memelihara kelinci tidak tahu bahwa kelinci itu bisa ganti bulu.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik kelinci soal ganti bulu ini.
Kelinci liar ganti bulu dua kali dalam setahun, tetapi kelinci peliharaan memiliki periode ganti bulu yang berlainan. Ada yang ganti bulu secara rutin… misalnya kelinci berbulu panjang akan ganti bulu jika tidak mendapatkan sirkulasi udara yang bagus. Banyak kelinci yang ganti bulu memiliki tanda/ciri-ciri yang disebut “tide mark”. Di daerah yang sedang ganti bulu, kulitnya akan terlihat berwarna gelap. Di daerah yang berwarna gelap inilah, bulu baru akan tumbuh. Beberapa jenis kelinci yang berbulu panjang atau lebat dapat terlihat pitak jika sedang ganti bulu. Ini adalah sesuatu yang normal.
Kelinci yang sedang ganti bulu membutuhkan grooming (dimandikan, disisir, dan semacamnya) yang teratur supaya bulu yang rontok tidak terhisap dan menganggu usus/pencernaan si kelinci. Kelinci yang sedang ganti bulu perlu diberi hay/jerami yang sangat penting supaya usus/pencernaan kelinci tetap lancar.
Waspadalah dengan gejala-gejala gangguan pencernaan. Misalnya di kotoran terlihat ada bulu-bulu. Jika Anda menemukan gejala seperti ini tetapi kelinci Anda masih terlihat sehat, Anda dapat memberikan obat antibiotik (liquid paraffin) sebanyak 5-10 ml. Tetapi jika kelinci Anda terlihat lemas/lesu, dia mungkin mengalami gangguan pencernaan yang parah. Kalau sudah seperti ini, segera ke dokter hewan.
Dalam proses ganti bulu ini, kadangkala ada bulu-bulu yang tidak rontok terutama di bagian pantat (tepat di atas ekor) dan atau bagian perut. Gunakan sisir kucing untuk melepaskan bulu-bulu tersebut.

2. Ringworm (Cacing gelang)
Ringworm bukan penyakit cacingan, tetapi penyakit akibat infeksi jamur. Gejala penyakit ini adalah iritasi kulit (Mungkin kayak penyakit panu kali yah?)di sekitar kepala yang menimbulkan rasa gatal-gatal. Ringworm harus dibedakan dengan penyakit lain seperti scabs (keropeng) yang memiliki gejala-gejala yang mirip.
Ringworm dapat diobati dengan dua cara:
Cara pertama: Gunakan salep anti jamur di daerah yang bermasalah.
Cara kedua: Gunakan obat anti jamur yang disuapkan ke kelinci. Obat ini bekerja menumbuhkan bulu/rambut sehingga jamur akan mati. Efektifitas obat ini bisa membutuhkan waktu selama beberapa minggu.
Ringworm termasuk ‘zoonosis’ (Penyakit yang dapat menular ke manusia). Jadi berhati-hatilah ketika menyentuh/memegang kelinci yang terinfeksi.
Sumber infeksi dapat melalui hay (jerami), tanah, atau kucing rumah. Kelinci juga bisa tertular ringworm dari manusia. Jadi, jangan lupa untuk melindungi kelinci Anda dari orang-orang yang terinfeksi ringworm.

3. Infeksi Tungau

Cheyletiella adalah semacam tungau yang sering menyebabkan penyakit kulit pada kelinci. Nama lengkap latinnya: Cheyletiella, Sarcoptes scabiei (Scaby) atau Notoedres cati.
Ciri-ciri infeksi Cheyletiella ini adalah terdapat ketombe di daerah kulit tertentu (seringkali di punggung. Bisa juga di atas ekor atau tengkuk leher). Ketombe ini disebut juga “ketombe berjalan” sebab kita bisa melihat ketombe itu bergerak-gerak karena aktivitas para tungau. Tungau-tungau itu sendiri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Tungau-tungau itu memakan keratin. Oleh karena itu infeksi terjadi di daerah yang banyak bulu-bulu mati: daerah yang sulit dijangkau oleh kelinci untuk digaruk/disisir. Jadi jika kelinci anda sedang bermasalah (sakit gigi, penyakit tulang, kakinya keseleo, obesitas,kekurangan gizi), periksa dengan teliti apakah kelinci Anda kena tungau atau tidak. Segera ke dokter hewan, jika Anda melihat ada gejala penyakit ini.
Cheyletiella dapat menular ke manusia. Jika kelinci Anda terinfeksi tungau, Anda perlu rajin membersihkan rumah, dan mengganti bedding (alas dassar) kelinci. Sebab Cheyletiella kuat bertahan hidup dan dapat menginfeksi kelinci kembali. Konsultasikan dengan dokter hewan Anda untuk memberantas tungau ini secara tuntas.

4. Fur mites (Tungau bulu)

furmites
Fur mites berbeda dengan Cheyletiella, dan jarang ada orang yang mengetahui tungau ini. Mereka biasanya akan menyerang kulit pinggul sampai ke ekor.
Ukuran fur mites sedikit lebih besar dibandingkan dengan Cheyletiella. Tungau ini dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai butir-butir kecil yang bergerak-gerak. Warna mereka kontras dengan warna bulu kelinci yang terserang. Hal ini mungkin terjadi karena tubuh tungau ini memiliki dua warna… Warna tubuhnya yang pucat mungkin akan kontras dengan warna bulu kelinci yang gelap dan sebaliknya.
Fur mites tidak menimbulkan masalah jika jumlahnya sedikit. Cara penanggulangannya mirip dengan penanggulangan pada infeksi Cheyletiella.

5. Ear mites (Tungau telinga)
earmite
Tungau telinga Psoroptes cuniculi menyebabkan penyakit yang disebut sebagai “canker”. Tungau menyerang kulit telinga sehingga menimbulkan iritasi kulit. Iritasi kulit ini dapat membentuk kotoran kuping yang keras dalam jumlah banyak (Kelincinya bisa conge-an kali yah maksudnya? ).
Gejala awal penyakit ini kurang terlihat. Kelinci bisa terlihat menggaruk-garuk telinganya atau kelinci merasa sakit jika kupingnya dipegang. Dalam dua minggu, akan terlihat jelas sisik berwarna abu-abu kecoklatan di dalam kupingnya. Jika tidak segera diobati, tungau dan kotoran kuping akan tumpah berceceran ke pipi dan kupingnya.
Penyakit ini perlu diobati melalui konsultasi dengan dokter hewan. Jika kelinci Anda terlihat sangat sakit, mintalah dokter hewan memberinya penawar rasa sakit. Antibiotik juga diperlukan untuk memberantas infeksi bakteri lain. Antibiotik ini dapat diteteskan langsung ke dalam telinga atau disuntikan/disuapkan ke kelinci. Kadang-kadang, proses pembersihan kotoran kuping bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bagi kelinci. Jika demikian, kotoran kuping yang keras itu perlu dilunakkan dulu dengan obat. Kemudian kelinci perlu dibius ketika proses pembersihan kotoran itu dilakukan.

6. Kutu (Fleas)
Kelinci peliharaan jarang terkena kutu. Tapi kelinci peliharaan mungkin dapat tertular kutu dari hewan anjing dan kucing. Ada vaksinasi khusus untuk mencegah penyakit ini. Di Inggris, flea collar (kerah kutu) disarankan untuk dipakai kelinci yang terinfeksi kutu.
7. Wounds (luka)
Luka pada kelinci bisa jadi bisul/bengkak bernanah. Oleh karena itu, luka luar harus dengan telaten dibersihkan.
Goresan dan luka potong kecil dapat diobati dengan mandi air garam (satu sendok makan untuk 0,568 liter air hangat). Tetapi luka luar yang parah perlu diobati dokter hewan. Luka luar yang besar mungkin perlu dijahit (yang kadang-kadang perlu pembiusan) dan diberi antibiotik untuk mengurangi risiko terkena infeksi.
Luka luar lebih mudah dijahit kalo masih baru. Walau gitu, luka luar tidak harus segera diobati saat itu juga. Dengan kata lain, jika seekor kelinci memiliki luka luar saat tengah malam, pengobatannya di dokter hewan dapat ditunda sampai esok pagi. Kecuali luka luar akibat serangan hewan lain, atau pendarahan yang tidak berhenti walau ditekan langsung selama 20 menit.

8. Kudis
Penyakit ini menimbulkan gatal-gatal. Bagian tubuh yang terserang mula-mula kepala, lalu menjalar ke mata, hidung, kaki, dan kemudian seluruh tubuh. Penyebabnya kutu Sarcoptes Scabiei sehingga penyakitnya disebut scabesiosis alias kudis. Kutu kudis berbentuk hampir bulat, berkaki empat pasang. Kutu jantan berukuran 0,2-0,24 mm, sementara betina 0,33-0,6 mm, kutu berkembang biak dengan telur, sekali bertelur 40-50 butir. Kutu betina masuk di bawah kulit dengan merusak lapisan kulit bagian atas. Kerusakan kulit menimbulkan luka dan gatal-gatal. Akibatnya timbul infeksi kulit. Kulit kemerah-merahan, bulu rontok, disertai gatal-gatal yang menyiksa. Saking seringnya kelinci menggaruk-garuk dan menggosok-gosokkan badan pada dinding kandang, seluruh badan kelinci akan penuh koreng. Badannya cepat kurus, makan tak mau, dan akhirnya bisa mati. Kelinci terkena kudis harus disingkirkan di kandang isolasi. Bersihkan kandang yang dihuni, lalu disemprot disenfektan (obat pembasmi hama; Asuntal, Neguvan, Notick) dengan cermat. Kandang dijemur dan dibiarkan kosong minimal sampai 15 hari. Untuk penanganannya,kelinci sakit di cukur bulunya di sekitar bagian yang kudisan. Cuci lukanya dengan air hangat. Setelah bersih dan di lap kering, olesi luka dengan obat kudis, misalnya salep belerang, Caviam, atau Scabicid Cream. Pengobatan dilakukan setiap dua hari sekali.

9. Kanker Telinga
Penyakit ini di tandai rasa gatal dan sakit pada telinga yang terserang. Kepala sering digoyang-goyangkan dan di geleng-gelengkan. Daun telinga digosok-gosokkan segingga kulit telinganya yang putih menjadi kemerah-merahan. Cairan keluar dari jaringan yang rusak, lalu mengeras membentuk kerak. Kelinci yang terserang menjadi kurus karena gelisah dan tak tenang. Penyakit ini di sebabkan kutu yang hidup di permukaan kulit sebelah dalam telinga. Pada pangkal telinga agian dalam terdapat endapan sisik kekuning-kuningan. Kelinci yang sehat hidup berdekatan dengan penderita harus ikut diobati karena penyakit mudah menular. Bagian telinga yang terserang diolesi dengan obat pembasmi kutu. Obat dibuat dengan campuran 1 bagian jodium, 25 bagian minyak kelapa, dan 10 bagian alkohol. Obat di oleskan menggunakan kapas.

Kelinci Rex

Jenis kelinci ini banyak diminati di Indonesia, kelinci ini memiliki ciri-ciri bulu pendek yang tebal merata serta lembut.karena kelembutan bulunya banyak yang menyebutnya dengan Kelinci Karpet karena bulunya yang menyerupai karpet.
Jenis kelinci ini dipopulerkan di Amerika pada tahun 1924, dengan ciri-ciri panjang bulunya antara 0.5-1 cm. bobot rata-rata untuk induk 2-3 Kg. Warna untuk kelinci sangat bervariasi antara lain : Putih, Coklat, Hitam, sebagian besar perpaduan dari ketiga warna tersebut seperti Putih dengan tutul Hitam atau Coklat, dan yang lebih menarik adalah perpaduan dari ketiga warna tersebut yang lebih umum dikenal dengan 3 COLOUR (Belang Telon) dalam Bahasa Jawa.


Ini Kelinci Saya, Vita and Fadhel... ^_^





Kelinci Butuh Hidup Layak

Ketika kita memutuskan untuk memelihara kelinci maupun binantang piaraan lainnya, maka kita harus siap dengan segala resikonya.
Kelinci sebagaimana makhkuk hidup yang lain butuh perlakuan seperti manusia, kita harus merawat seperti merawat diri kita sendiri, klo kita butuh makan yang cukup, tempat tinggal yang nyaman mereka (para kelinci) juga butuh hal yg sama.

Untuk itu yang harus diperhatikan ketika kita pelihara kelinci adalah :
  1. Kandang, bahan bisa dari kayu, bambu atau besi yang penting cukup lapang buat kelinci beraktifitas, ukuran harus disesuakan dengan besar kecilnya kelinci.
  2. Pakan, hendaknya diperhatikan komposisi pakan serta jenis pakan yang diberikan ( hijauan, pelet kelinci atau makanan campuran dr polard, pup susu, bungkil kedele, ampas tahu, dll) sehingga tdk menyebabkan kematian pada kelinci
  3. Jaga kebersihan Kandang dengan membersikan setiap hari
  4. Lokasi kandang, plih lokasi yang tidak bising, jauh dr hewan pengganggu, cukup sirkulasi udara sehingga kelinci bisa beristirahat dengan tenang.
  5. Hindari aktifitas yang ramai pada siang hari di sekitar kandang karena pada siang hari kelinci2 butuh tidur, untuk mengindari stress (kelinci juga butuh tidur bro…)
  6. Untuk kelinci jenis bulu panjang (angora, fuzzy, holland lop, dan sejenisnya) usahakan menyisir bulu 1 kali seminggu serta menghilangkan bulu2 yang menggumpal yg dpt menghambat aktifitas kelinci.
  7. Pastikan usia sapih anakan kelinci minimal 55 hari, asupan ASK (air susu kelinci) bisa menambah kekebalan tubuh bagi anak2 nya.
Semoga Bermanfaat, mari menghormati hak- hak kelinci……

Mengenal Kelinci Anggora


Nah, ini dia salah satu kelinci kegemaran saya… ^_^
Kelinci anggora dapat menghasilkan rata-rata, 3-5 bayi kelinci ada juga  yang bisa mencapai 6 atau lebih Masa kehamilan adalah berkisar antara 28-31 hari. Namun rata-rata kelinci ini melahirkan pada 30-32 hari. Deskripsi Fisik Umum : Bulu kelinci angora yang panjang menutupi seluruh badan, sedangkan kelinci Angora Inggris terdapat  gumpalan rambut di ujung telinga  dan kaki. Kaki belakang  kelinci angora kuat dan  lebih panjang daripada kaki depan,Kelinci Angora adalah kelinci cukup kecil. Badannya tampak bulat, seperti  bola.Ukuran secara rata-rata berat kelinci Angora tiga kg.  Pembiakan Usia yang ideal untuk kelinci anggora betina mulai berkembang biak adalah antara 5 dan 6 bulan. Kelinci betina angora pertama  kali harus dilahirkan sebelum  satu tahun, karena alasan setelah  usia satu tahunan sumbu tulang panggul akan berakibat sulitnya proses melahirkan secara alami.
Tertarik untuk memeliharanya??? ^_^ 

 Ini kelinci saya, mimi and fadhel... ^_^

Tips Memelihara Kelinci


Sekedar berbagi pengalaman aja tentang memelihara kelinci buat pemula. Supaya jangan kejadian lagi setelah beli satu dua hari langsung mati. Kasihan, nggak tega ngeliatnya.
1. Anak kelinci jangan dikasih minum. Karena dia perutnya belum kuat. Kalo dikasi minum pasti mati deh besoknya. Setelah umur 3-4 bulan baru dia bisa minum air.
2. Jangan kasih wortel atau sayuran yang terlalu banyak mengandung air. Alasannya sama seperti nomer satu.
3. Jangan sampe kedinginan lah. Apalagi kehujanan. Soalnya itu kelinci yang dijual di pinggir-pinggir jalan, biasanya umurnya masih kecil banget. Harusnya masih diasuh sama induknya. Jadi butuh kandang yang hangat.
4. Kasih aja kangkung kulit jagung muda.
5. Beli makanan kelinci berupa pellet yang suka ada di pasar kaget Minggu pagi. Bisa pakai merk “HATORY” dijamin bakal lahap makannya dan harganyapun dibawah 10rb.
6. Kalo masih ada halaman. Kasih kesempatan dia main-main di halaman. Jadi pagi2 banget kasih makan dulu. Biarin dia makan rumput2 liar di halaman. Dengan begini dia jadi gesit dan cepet sehat. Sebab kelinci yang dijual di pinggir jalan kadang udah sakit karena kelamaan dipajang. Setelah sore baru dikandangin.
7. Jangan kebanyakan dipegang2 atau digendong2. Itu kan kelinci hidup, bukan boneka. Kalo mau digendong2 mending beli boneka aja. Atau gendong anak tetangga aja.
8. Kandangnya sebaiknya yg bawahnya kawat. Biar kotoran dan pipisnya langsung jatuh. Nggak membasahi kandang. sehingga kandangnya tetep kering, nggak lembab.
9. Kalo beli anak kelinci sebaiknya yg kira2 ukurannya seumuran. kalo ada yg terlalu bongsor, nanti temennya keinjek-injek bisa mati.
10. Kalo beli yah jangan banyak2. Satu atau dua aja dulu. Nanti kalo udah bisa miaranya, baru mau nambah juga boleh.
11. Ati2 sama tikus wirok, alias tikus bandung yang kalo di kota gedenya bisa segede kucing kampung. Plus ati2 sama kucing. Dua2nya bisa melahap anak kelinci kita dengan gembira.
12. Yang hobi tanaman hias, siap2 tanamannya pada bondol semua.